Teks iklan dikenal sebagai salah satu media promosi esensial untuk memperkenalkan barang atau jasa kepada masyarakat. Mengutip dari buku “Pengantar Iklan” (2007) karya Widyatama, iklan didefinisikan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal yang bersifat persuasif. Pesan ini disampaikan melalui berbagai media untuk membujuk konsumen, baik oleh perusahaan, lembaga nonkomersial, maupun kepentingan pribadi.
Struktur Fundamental Teks Iklan
Secara umum, sebuah teks iklan yang efektif memiliki tiga struktur utama. Pertama adalah orientasi, yaitu bagian awal yang berfungsi sebagai perkenalan mengenai produk atau jasa. Kedua adalah tubuh iklan, yang menguraikan inti dari apa yang ingin dipromosikan atau ditawarkan. Ketiga adalah justifikasi, yakni bagian akhir berisi penjelasan yang memudahkan publik mengakses penawaran, seperti menyertakan nomor telepon, akun media sosial, website, atau alamat.
Kaidah Kebahasaan dan Ciri Khas
Ciri utama dari teks iklan adalah penggunaan kaidah kebahasaan yang spesifik, terutama kalimat persuasif yang bertujuan untuk membujuk atau mengajak. Iklan yang baik juga sering memakai kalimat slogan yang menarik, menyertakan gambar yang relevan, dan terkadang menggunakan subjek orang pertama. Selain persuasif, kaidah lain yang dapat digunakan meliputi kalimat berita (informatif), kalimat imperatif (perintah atau larangan), kalimat seru (ungkapan kagum), dan kalimat interogatif (pertanyaan).
Berbagai Jenis Iklan di Media
Berdasarkan tujuannya, iklan terbagi menjadi dua kategori besar, yakni komersial dan nonkomersial. Namun, dalam praktiknya di media massa, jenisnya jauh lebih beragam. Buku “Ensiklopedi Nasional Indonesia” (1997) merinci beberapa di antaranya, seperti iklan baris (mini), iklan blok atau display (menyertakan gambar), iklan buta (anonim), iklan kuping (boks kecil di surat kabar), iklan keluarga, iklan sponsor (berita promosi terselubung), iklan muhibah, dan iklan pulau (berdiri sendiri di satu halaman).
Evolusi Iklan di Era Digital Programatik
Prinsip dan jenis iklan tersebut, terutama iklan display dan sponsor, kini terus berevolusi dalam platform digital. Dalam perkembangan industri terkini, Google dilaporkan memberikan jalur yang lebih langsung bagi pengiklan untuk membeli inventaris iklan programatik yang tersedia melalui Google Ad Manager. Langkah ini mempermudah proses pembelian iklan dari penerbit. Google Ad Manager sendiri merupakan platform periklanan yang berfokus pada penerbit (publisher) dan belakangan ini menjadi pusat perhatian dalam persidangan antimonopoli.